Melatih Rasa Bersyukur Anak dengan Sikap Empati

Spread the love
Sumber foto: Freepik

Di dalam buku “Making Grateful Kids: The Science of Building Character” yang ditulis oleh Froh dan Bono menjelaskan bahwa empati adalah emosi paling penting untuk mengembangkan sikap syukur.

Lalu, apa sebenarnya syukur dan empati itu sendiri?

Makna Syukur

Sementara menurut Ar-Raghib Al-Isfahani, salah seorang yang dikenal sebagai pakar bahasa Al-Qur`an menulis dalam “Al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an” bahwa syukur mengandung arti sebagai gambaran dalam benak tentang nikmat dan menampakkannya ke permukaan.

Ar-Raghib menjelaskan bahwa kata “syakara” yang berarti “membuka” sehingga merupakan lawan dari kata “kafara” yang berarti menutup (salah satu artinya adalah) melupakan nikmat dan menutup-nutupinya. Jadi, syukur maknanya adalah membuka atau menampakkan nikmat Allah Swt. Antara lain dengan cara  memberi sebagian rezeki yang dimiliki kepada orang lain. Sedangkan menutupinya adalah dengan bersifat kikir.

Syukur merupakan suatu keharusan. Sebagaimana Allah berfirman di dalam Al-Qur`an pada surat Ibrahim ayat 7, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”

Mengenai rasa syukur ini, Rasulullah juga pernah bersabda, “Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mukmin sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya” (H.R. Muslim).

Definisi Empati

Hurlock (1999:118) menjelaskan bahwa empati adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengerti perasaan dan emosi orang lain, dan juga kemampuan untuk membayangkan diri sendiri di tempat orang lain dan menghayati pengalaman orang tersebut. 

Tak jauh berbeda dengan Hurlock, Zoll dan Enz (2012) juga mendefinisikan empati sebagai sebagai kemampuan dan kecenderungan seseorang untuk memahami apa yang orang lain pikirkan dan rasakan pada situasi tertentu.

Nah, agar ananda dapat berempati dengan kondisi orang lain sehingga menimbulkan rasa syukur maka berikut aktivitas yang dapat orang tua lakukan.

#1. Sedekah

Cara ini terkesan sederhana tapi jika tidak dirutinkan akan membuat anak kehilangan rasa empati. Bersedekah kepada orang yang membutuhkan tidak hanya dilakukan ketika kita sedang tidak memiliki harta. Dalam bentuk tenaga, pikiran bahkan senyuman juga bagian dari bentuk sedekah.

Jika bersedekah dengan harta merupakan cara yang dianggap praktis maka orang tua dapat melatih anak untuk terbiasa menyisihkan uang jajan untuk kegiatan bersedekah secara rutin. Entah itu dilakukan sepekan sekali, setiap hari Jumat misalnya, atau pula dalam momen tertentu seperti ketika ada musibah dan bencana alam.

#2. Mengunjungi Panti Asuhan

Buat kegiatan kecil nan sederhana saat hari libur tiba dengan mengunjungi panti asuhan atau rumah yatim. Bertemu dengan rekan sebaya akan membuat anak lebih mudah membaur. Untuk itu, berkegiatan bersama rekan sebaya di rumah yatim akan melatih anak untuk berempati dan menumbuhkan rasa syukur terhadap diri sendiri.

#3. Mengucapkan Kata Ajaib

Salah satu kata ajaib yang dianjurkan dalam Islam adalah mengucapkan alhamdulillah. Selain berpahala, mengucapkan alhamdulillah dapat melatih anak untuk terbiasa berzikir. Zikir alhamdulillah juga termasuk dalam doa.

Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah saw yang berbunyi, “Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallah dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah.” (Hadis hasan, diriwayatkan oleh Tirmidzi).

Jadi, membiasakan mengucap alhamdulillah membuat ananda senantias dengan dengan Allah lewat doa yang ringan lagi mudah tersebut. 

#4. Berkisah

Selain praktis dan ekonomis, cara keempat ini dapat orang tua lakukan untuk menghayati rasa syukur lewat mengambil sikap empati dalam sebuah kisah. Ada banyak kisah para nabi dan sahabat yang dapat dijadikan teladan dalam menanamkan rasa syukur dan empati ini.

Salah satu buku yang dapat orang tua jadikan referensi untuk berkisah kepada anak di antaranya adalah buku anak muslim seri “Aku Selalu Bersyukur” terbitan Gema Insani Press.   

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *