Keyakinan Sebelum Kebiasaan

Spread the love
Sumber Foto: Freepik

Salah satu yang sering dilupakan ketika membentuk suatu kebiasaan adalah keyakinan. Rasa yakin atau percaya dengan sungguh-sungguh menjadi fondasi utama terciptanya kebiasaan yang permanen dan kukuh. Itu sebabnya, memiliki keyakinan yang kuat harus terlebih dahulu dilakukan sebelum membentuk kebiasaan yang diinginkan.

Anda akan sulit membiasakan diri berolah raga secara rutin jika tidak yakin bahwa olahraga akan memberikan dampak baik terhadap kesehatan. Anda akan kewalahan bangun pagi tepat waktu kalau tidak percaya bahwa aktivitas tersebut bermanfaat untuk hidup Anda di masa depan. Begitu juga dalam sisi keuangan, menyisihkan sebagian uang untuk ditabung akan terasa merepotkan manakala Anda tidak yakin bahwa uang yang ditabung akan bermanfaat di kemudian hari.

Rasa yakin yang dimiliki, saya umpamakan seperti antivirus di dalam komputer.

Ketika Anda memasukkan diska lepas ke dalam komputer dan ternyata diska lepas tersebut memiliki virus maka antivirus seketika akan muncul dan memberi peringatan tanda bahaya. Beberapa antivirus yang canggih akan langsung menghapus virus tersebut secara otomatis.

Demikian pula pada diri kita. Ketika Anda yakin sepenuhnya bahwa mengkonsumsi junk food tidak baik untuk tubuh dan kesehatan, dengan spontan Anda akan menolak saat menu junk food tersaji di hadapan Anda. Tatkala Anda yakin bahwa olahraga merupakan sesuatu yang penting bagi tubuh maka Anda akan dengan mudah membuat jadwal dan rutin berolahraga di pagi hari meski hanya 10 atau 15 menit saja.

Pada urusan ibadah dan keuangan, umumnya Anda tidak akan jauh berbeda. Selagi Anda memiliki keyakinan bahwa salat berjemaah adalah ibadah terpenting dari segala aktivitas yang ada di dunia ini maka ketika azan berkumandang, kala itu Anda akan menuju masjid untuk mengerjakan salat berjemaah.

Alarm di otak Anda juga seolah aktif manakala musim gajian tiba.

Sebelum menghabiskan uang untuk kebutuhan rumah tangga, Anda pun akan sigap menyisihkan sebagian uang untuk ditabung. Sebab Anda meyakini bahwa uang yang disisihkan tersebut akan sangat berguna di lain waktu.

Kalau begitu, mari tanam keyakinan terlebih dahulu agar kebiasaan baru yang akan Anda bentuk menjadi lebih mudah dilakukan. Bukan sekadar kebiasaan baru, menanamkan keyakinan secara benar juga terbilang ampuh untuk menepis kebiasaan buruk yang membuat diri Anda kian terpuruk.

Namun, menanam keyakinan dalam rangka menciptakan kebiasaan baru atau menghilangkan kebiasaan buruk tetap perlu hati-hati. Jangan sampai Anda salah dalam menanamkan keyakinan. Tentu saja keyakinan yang keliru akan menghasilkan tindakan dan kebiasaan yang keliru pula.

Maka dari itu, cermati betul keyakinan yang ingin Anda tanam. Jika sudah dirasa tepat maka lakukan proses instalisasi ke dalam diri agar tercipta keyakinan yang sesuai dengan harapan Anda.

Lantas, bagaimana cara meng-install keyakinan yang benar di dalam diri? Apa yang perlu diwaspadai agar keyakinan tersebut tidak salah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *